"Kan kemarin juga menarik tuh adanya Wuling Air EV yang setidaknya mendongkrak awareness masyarakat bahwa ada pilihan, tapi itu kita lihat lagi proyeksinya, GDP-nya sejalan enggak kenaikannya, karena itu terkait juga dengan pendapatan masyarakatnya juga," paparnya.
Sementara itu, Toyota Astra Motor (TAM) berharap target pemerintah itu semakin membesarkan pasar mobil listrik di Indonesia.
Baca Juga:
Dukung Kinerja Industri Otomotif, Kampus Kemenperin Siap Cetak SDM Unggul
"Kami berharap marketnya akan semakin besar untuk demand ke arah mobil elektrifikasi, tidak hanya BEV tapi juga Hybrid, maka kontribusi ke arah reduksi CO2 nya semakin besar," jelas Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandy saat dihubungi.
Anton mengatakan untuk jangka panjang, elektrifikasi mobil ini seharusnya semakin populer di Indonesia. Toyota sampai saat ini juga telah berkontribusi dengan menghadirkan mobil-mobil hybrid dan teranyar mereka meluncurkan mobil listrik pertama mereka, bZ4X.
"Tahun 2022 ini kami sudah bisa tawarkan komplet teknologi elektrifikasi, bahkan masuk ke lokal produksi hybrid EV," jelasnya.
Baca Juga:
2023, Penjualan Mobil di Indonesia Diprediksi Capai 975 Ribu Unit
"Ke depan, kami harap bisa terus expand ya ke berbagai model dan teknologi elektrifikasi buat Indonesia," imbuhnya.
Kementerian ESDM sebelumnya menargetkan pada 2030 ada sekitar 15 juta kendaraan berbasis listrik yang mengaspal di jalanan tanah air. Target tersebut terbagi dari mobil listrik sebesar 2.197.780 unit dan 13.469.000 unit motor listrik. [afs]